Jadilah Dirimu Sendiri Sebaik Baik Pandangan dari Nur Ilahi

Ilmu itu diiringi dengan amalan,
maka barangsiapa yang memiliki ilmu hendaklah beramal dengan ilmu tersebut.
Ilmu seolah-olah memanggil amalan seseorang dan pergi kepadanya apabila mendapat jawapan,
sebaliknya ilmu tadi akan pergi jauh daripadanya apabila tidak mendapat sebarang jawapan
(Saidina Ali Bin Abi Talib k.w.h )
“Benarlah ucapan Rasulullah!. Kamu berjalan sebatang kara, mati sebatang kara, dan nantinya (di akhirat) dibangkitkan sebatang kara”.




Perbanyaklah bersyukur niscaya allah akan tambahkan kenikmatan ...

Minggu, 04 April 2010

Allah Ya Rahim..Engkau Maha Menutup Aib HambaMu Ini..


Ketika ku lihat dan ku dengar, sekelompok anak muda yang terkesimah dan terhujat, sedih dan menangis mendengarkan tausiah seorang ustad disebuah mesjid..

Akupun tertarik untuk mendekati dan mendengar, sehingga akupun bergabung dengan kelompok tersebut, sampai akhir dari tausiah tersebut.Ku dengar dan ku catat poin poin yang ku harapkan bisa menjadi bekal amalku..

Sangat khikmad apa yang disampaikan Ustad tersebut, sampai sampai aku melihat, dirinya dan beberapa diantara kami mengangis dan meneteskan airmata. Adapun yang disampaikan oleh Ustad tersebut, bahwasanya pada zaman nabiyulloh Musa As, terjadilah kekeringan yang amat sangat meresahkan umatnya. Dan Nabi Musa pun mengumpulkan umatnya dan mengajak umatnya, untuk untuk melakukan sholat istighosa dan berdoa, agar Allah menurunkan hujan.Tapi apa yang terjadi, doa tidak dikabulkan, hujan tidak turun. Nabi Musa heran dan kaget, sehingga Nabi Musapun bertanya kepada Allah.( salah satu mukzizat Nabi Musa, adalah bisa berbicara langsung kepada Allah ). Kenapa Ya Allah, Engkau tidak mengabulkan doaku bersama umatku, seperti Engkau mengabulkan doaku selama ini.Allah pun menjawab pertanyaan Nabi Musa, Hai Musa ketahuilah, doamu tidak Ku kabulkan, karena ada 1 orang diantara umatmu yang melakukan dosa dan maksiat selama 40 tahun. Dia sekarang berada diantara kelompokmu yang berkumpul saat ini. Nabi Musa penasaran, dan ingin tahu, siapa orangnya yang telah menyebabkan Allah murka dan tidak mengabulkan doanya dan kaumnya. Lalu Nabi Musa pun marah, dan berkata kepada umatnya, Hai umatku, ketahuilah bahwa, aku diberitahu oleh Allah, bahwa kenapa doa kita tidak dikabulkan oleh Allah, dikarenakan ada diantara kita yang berbuat dosa dan maksiat selama 40 tahun, Allah tidak suka itu. Oleh karena itu, barang siapa diantara kalian yang merasa melakukan itu, maka keluarlah dari kelompok ku ini ( dengan suara yang keras dan lantang, seolah olah Nabi Musa sangat marah ). Nabi Musa berteriak berkali kali, Hai kaumku, keluarlah, siapa yang melakukan dosa dan maksiat selama 40 tahun.Tapi anehnya, tidak ada yang mengaku dan mau keluar dari kelompok itu. Rupanya ada seorang diantara umat Nabi Musa, merasa terpukul dengan kata kata itu, dan ia pun merasakan, seolah olah dirinya lah yang dimaksud, tapi ia enggan untuk mengaku dan keluar. Begitu ia mendengar terakhir kali Nabi Musa mengucapkan lagi kata kata itu, seolah olah menantang kaumnya yang tidak mau mengaku, orang itupun, berdoa kepada Allah, secara diam diam. Bahkan orang itupun bertoubat sehabis habisnya kepada Allah, dengan tangisan yang terpendam, dikarenakan khawatir ada yang tahu. Tapi apa yang terjadi, Allah Yang Maha Sempurna, Maha Rahman dan Rahim,Doa dan taubat orang itupun, diterima oleh Allah SWT. Dan tak lama kemudian, hujan pun turun. Sekonyong konyong, hal ini membuat heran Nabi Musa, dan Nabi Musa pun bertanya lagi kepada Allah, kenapa Kau turunkan hujan, seolah olah Engkau mengabulkan doaKu dan kaumku, tapi sementara, aku belum berjumpa dan tahu, ada diantara kaumku yang berbuat dosa selama 40 tahun. Lalu, Allah pun menjawab, wahai Musa, ketahuilah bahwasanya orang tersebut, sudah berdoa dan bertaubat kepada Ku dengan sebaik baiknya doa dan taubat, dan akupun mengabulkan doa dan taubatnya itu,maka Aku kabulkan doamu dan umat mu sebelumnya. Lalu Nabi Musa pun meminta ijin kepada Allah, tolong tunjukan, umatku tersebut, yang telah membuat Engkau senang, dan mengabulkan doa kami, orang yang dapat menyenangkan, serta perbuatannya menolong banyak orang yang berharap saat ini. lalu Allah pun menjawab, cukuplah Musa, cukuplah Allah saja yang mengetahui hal yang tampak dan tidak tampak. Hanya Allah lah Yang Sempurna dan Kuasa, yang berbuat sebaik baiknya bagi hambahnya yang Dia Sukai . Aku ridho dengan umatmu saat ini..Subhanallah.

akhir tausiah ini, ustad itupun memberikan hikmah, dari apa yang telah diambil dari cerita nabi di zaman nabi Musa ini, diantaranya ;
1. Bahwa orang tidak mengetahui perbuatan kita, tapi Allah mengetahui segalah
perbuatan kita
selama ini, maka waspadalah terhadap penglihatan Allah.
2. Bahwa allah membuka pintu taubat kepada kita, walaupun dosa kita banyak
dan sering
dilakukan.
3. Bahwa Allah menutup kuat kuat aib hambanya yang berbuat dosa dan maksiat
yang
bertaubat dengan taubat yang sebenar benarnya, sehingga tak seorangpun
yang tahu.

4. Sekiranya Allah mencintai hambanya, maka, sekecil apapun amal yang
diperbuat, akan
dibalas dan amalnya diberkahi, sehingga membawa kebaikan
buat banyak orang.

5. Allah Yang maha Rahman dan Rahim, mengabulkan doa hambanya yang
bersungguh sunggu,
walaupun dalam keadan sempit.

Ya Rob.. Terimakasih Engkau takdirkan diri ini untuk mendengar tausiah itu..Hamba ini pun mohon ampunan atas segala dosa dan maksiat yang hamba lakukan selama ini....Maha Suci Engkau Ya Allah, hambaMu ini telah lalai dan Dzolim terhadap diri ini.Amien Ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar